Penjelasan Tentang Fotofobia, Penyakit Mata Yang Sensitif Dengan Sinar Matahari
Anda tentu tidak asing dalam kata fobia alias rasa ketakutan berlebihan. Satu diantaranya yang barangkali sempat Anda dengar ialah fotofobia. Tetapi, tidak boleh salah. Fotofobia bukan masalah mental karena takut dengan sinar, tetapi keadaan yang terkait dengan kesehatan mata. Baca penuturannya di bawah ini.
Apakah itu fotofobia?
mata silau (halo)
Secara harfiah, "fobia" disimpulkan Agen Slot sebagai takut dan "photo" memiliki arti sinar. Tetapi, ini kali Anda tidak dapat menyimpulkannya sebagai takut pada sinar.
Fotofobia ialah keadaan mata benar-benar peka dengan sinar. Cahaya matahari atau sinar di dalam ruang yang cukup jelas dapat membuat mata Anda jadi tidak nyaman atau berasa sakit.
Sebetulnya mata yang terlampau peka pada sinar bukan satu penyakit, tetapi tanda-tanda dari penyakit mata tertentu. Umumnya, ini terjadi saat mata memiliki masalah dan dituruti tanda-tanda yang lain.
Fotofobia dapat terjadi cuman sesaat, misalkan sesudah usai melihat bioskop. Sesudah Anda kembali lagi ke ruang yang lebih jelas, Anda pasti menyipitkan mata atau berkedip-kedip seringkali.
Di saat berikut mata Anda jadi peka dengan sinar jelas dan usaha untuk sesuaikan. Rasa peka pada sinar itu umumnya akan lenyap dalam beberapa saat.
Selainnya peralihan sinar, masalah mata tertentu bisa juga memunculkan fotofobia yang berjalan sepanjang beberapa hari. Fotofobia yang Anda rasakan baru bisa lenyap bila permasalahan mata itu ditangani.
Apa pemicu fotofobia?
Pemicu khusus fotofobia ialah ada masalah jaringan di antara beberapa sel di mata yang mengetahui sinar dengan saraf yang berada di kepala Anda.
Keadaan itu dapat terjadi bila Anda alami beberapa hal ini, misalnya:
1. Ada di tempat gelap lumayan lama
Mata terlampau peka pada sinar mungkin terjadi saat Anda menonton bioskop. Ada di tempat gelap lumayan lama dan mendadak beralih ke ruang yang cukup jelas, tentu membuat Anda memicingkan mata karena kering dan kesilauan.
Untungnya, keadaan ini cuman terjadi beberapa menit atau menit saja. Mata Anda akan balik normal sesudah menyesuaikan dengan sinar sekelilingnya.
2. Sakit di kepala
Nyaris 80% orang yang alami migrain (sakit di kepala berulang-ulang) akan berasa benar-benar kesilauan jika menyaksikan sinar jelas.
Tipe sakit di kepala yang lain, seperti sakit di kepala tegang dan sakit di kepala klaster kerap mengakibatkan fotofobia pada beberapa penderitanya.
3. Permasalahan pada mata
Selainnya sakit di kepala, beragam permasalahan pada mata bisa juga memunculkan fotofobia, misalnya:
Mata kering, memunculkan beragam tanda-tanda, seperti mata merah, mata berlendir atau berair, berasa gatal dan terbakar, dan peka pada sinar.
Uveitis, bisa mengakibatkan mata merah dibarengi merasa sakit, pandangan buram dan fotofobia, dan timbulnya bercak-bercak kecil saat Anda menyaksikan suatu hal (floaters).
Konjungtivitis, bisa mengakibatkan mata terlampau peka pada sinar, mata merah, lebam, berair, sangat terasa gatal, dan keluarkan lendir hijau keputihan.
Iritis (bengkak cincin warna disekitaran pupil), memunculkan gejala-gejala, seperti ngilu pada mata sampai alis, mata merah, pandangan jadi kabur, sakit di kepala, dan benar-benar peka pada sinar.
Abrasi kornea, mengakibatkan mata berasa menjejal, sakit saat berkedip-kedip, penglihatan buram, dan terlampau sensitif dengan sinar dan kemerahan.
Katarak, bisa membuat mata peka pada sinar, tetapi susah untuk menyaksikan pada malam hari.
Blepharospasm dapat mengakibatkan fotofobia. Melihat sinar jelas, melihat tv, berkendara, membaca, dan depresi bisa jadi memperburuk mereka yang menderita blepharospasm.
Selainnya yang sudah disebut sebelumnya, beberapa penyakit mata yang lain bisa mengakibatkan fotofobia ialah keratitis dan pernah jalani operasi lasik mata
4. Masalah mental
Fotofobia dapat serang orang dengan masalah psikis, misalnya:
Masalah kekhawatiran
Masalah bipolar
Stres
Gempuran cemas
Agorafobia (ketakutan ada di beberapa tempat umum)
5. Memakai beberapa obat tertentu
Ada banyak obat yang memunculkan efek fotofobia, misalnya:
Antibiotik doxycycline dan tetracycline
Furosemide (obat untuk menyembuhkan tidak berhasil jantung kongestif, penyakit liver, penyakit ginjal)
Quinine (obat untuk menyembuhkan malaria)
6. Permasalahan dalam otak
Beberapa permasalahan dalam otak bisa juga mengakibatkan fotofobia, yakni:
Meningitis (infeksi dan bengkak pada selaput otak dan sumsum tulang belakang)
Cidera kronis di kepala
Ada tumor di kelenjar pituitari
Supranuclear palsy (penyakit otak yang mengakibatkan permasalahan gerak dan kesetimbangan badan)
Apa tanda-tanda fotofobia?
Saat fotofobia terjadi, seorang akan alami beragam tanda-tanda, misalnya:
Kerap berkedip-kedip
Mata berasa perih saat menyaksikan sinar jelas
Ada kesan terbakar pada mata
Mata berair
Bagaimanakah cara menangani fotofobia?
Langkah terbaik untuk menangani mata yang peka pada sinar ialah menghindar atau menyembuhkan pemicunya. Bila karena penyakit tertentu, Anda harus ikuti penyembuhan yang direferensikan dokter.
Jika pemicunya ialah beberapa obat, konsultasilah sama dokter. Dokter Anda kemungkinan menukar obat itu dengan alternative lain.
Bila tidak juga lebih baik, Anda kemungkinan perlu memakai kontribusi kacamata khusus untuk menangani fotofobia. Kacamata FL-41 mempunyai lensa warna merah yang dapat dipakai untuk menangani keadaan ini. Tetapi, tidak seluruhnya orang pas dengan kacamata ini.
Diambil dari US National Library of Medicine, langkah berikut ini bisa menurunkan fotofobia yang Anda rasakan:
Jauhi cahaya matahari
Tutup mata
Menggunakan kacamata hitam
Membuat penerangan ruang lebih gelap
Bila sakit mata berasa kronis, selekasnya kontak dokter dan bahas mengenai pemicu peka pada sinar. Perawatan yang pas bisa mengobati permasalahan.
Selekasnya datangi dokter bila sakit mata Anda Slot Deposit Dana & Gopay termasuk sedang dan kronis, bahkan juga saat sinar redup.
0 Comments